Teman2, Covid-19 benar-benar telah membuat masyarakat dunia panik. Teman2 juga tidak bisa lagi leluasa bertemu orang. Semua harus menggunakan protokol kesehatan. Penyebaran virus Covid-19 sangat cepat? Kok bisa? Ayo baca artikel ini.
Penularan dan penyebaran infeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) bisa terjadi melalui dua cara. Penularan Covid-19 bisa terjadi lewat cara langsung melalui droplet atau percikan air liur dan cara tidak langsung.
Penularan Covid-19 bisa melalui jalan tidak langsung, yaitu droplet orang positif corona ini jatuh ke tanah atau menyentuh benda yang terkontaminasi sehingga tangan penyentuhnya tercemar.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), COVID-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. WHO menyebut virus corona dapat menyebar melalui tetesan atau percikan (droplet) kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk.
Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.
Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona. Droplet yang disemburkan penderita Covid-19 berukuran besar, berdiameter 0,125 mikrometer, sehingga tak cukup ringan untuk melayang lama dan jauh di udara. Paling jauh, lontarannya sekitar satu atau dua meter.
Partikelnya akan melayang sebentar sebelum akhirnya jatuh ke permukaan benda di sekitar penderita. Belum ada bukti bahwa penularan lewat udara bisa terjadi di lingkungan alami.
Belum ada riset yang membuktikan penularan virus Covid-19 bisa melalui udara (airborne). Namun, dalam prosedur medis di rumah sakit yang menghasilkan aerosol, penularan secara airborne mungkin saja terjadi.
Kepala Unit Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove menyebut, akibat prosedur medis, partikel droplet virus corona dapat menjadi aerosol, yakni partikel halus yang dapat bertahan lama di udara.
Salah satu contoh prosedur medis yang menghasilkan aerosol ialah proses inkubasi. Saat pemasangan alat bantu napas itu, pasien bisa saja mengeluarkan sekret pernapasan dan aerosol.
WHO menambahkan gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi secara bertahap.
WHO dan para dokter di seluruh dunia meminta masyarakat menghindari interaksi sosial serta menghindari kerumunan banyak orang.
Jika terpaksa harus keluar rumah, orang-orang wajib menjaga jarak 1 meter dan lebih baik memakai masker wajah ketika ada di keramaian. Hal ini disebabkan tidak ada yang tahu apakah dikeramaian ada yang sedang terkena Covid-19 atau tidak.
Cara paling efektif untuk terhindar dari virus ini adalah mengupayakan kebiasaan tidak menyentuh wajah serta sering mencuci tangan, baik untuk orang sehat maupun sakit.
Cuci tangan ampuh mencegah penularan Covid-19 sebab virus akan mati ketika berhadapan dengan sabun karena mengandung lemak dan hancur kalau bertemu dengan sabun.
Selain itu, setelah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian membersihkan permukaan dalam tangan, sela-sela jari, pinggir jari, hingga ujung kuku minimal selama 20 detik.
Cucilah tangan:
- Setelah membuang ingus atau batuk pilek
- Sebelum dan setelah merawat orang sakit
- Sebelum, selama, setelah mengelola makan
- Setelah menyentuh sampah,
- Setelah dari toilet,
- Setelah menyentuh binatang,
- Setelah mengganti popok
- Setelah keluar rumah
- Setelah olahraga
WHO meminta masyarakat membiasakan jangan menyentuh wajah. Sebab, virus juga bisa ditularkan melalui wajah.
Mengapa Virus Corona Bisa Menular Begitu Cepat?
Penyakit corona adalah penyakit infeksi yang menyerang sistem pernapasan dan bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Penyakit infeksi di saluran napas ini memang berpotensi menular lebih cepat karena kita semua bernapas dan kumannya akan disemburkan lewat percikan (droplet) saat kita bernapas, apalagi batuk atau bersin.
Percikan tersebut bisa mengontaminasi permukaan benda-benda sekitar mereka.
Andaikan orang lain memegang benda yang tercemar droplet penderita Covid-19 kemudian mengusap wajahnya, kuman dapat masuk melalui mukosa, yakni jaringan permukaan dalam tubuh di mata, hidung, dan mulut.
Mukosa mudah ditembus dan kemudian virus akan masuk saluran napas. Itu cara kerjanya.
Percikan dari penderita Covid-19 bisa terlontar sekitar satu sampai dua meter. Kalau orang yang berdekatan terpercik langsung atau orang yang memegang bekas droplet-nya, orang itu akan tertular juga oleh pasien Covid-19.
Sistem pernapasan dimulai dari hidung, kemudian turun ke bawah ke trakea, bercabang bronkus, kemudian bercabang-bercabang lagi di dalam jaringan paru-paru.
Bagian pertama dari sistem pernapasan merupakan salurannya dan bagian kedua ialah paru.
Jadi Penyakit Corona ini bisa menyerang seluruh sistem pernapasan, baik saluran maupun paru-paru.
Diambil dari beberapa sumber terpercaya.